Kisah Pengunjung Pantai Anyer: Terjebak Macet, Anak Rewel Hingga Tidur di Saung Bagian Atas

Kisah Pengunjung Pantai Anyer: Terjebak Macet, Anak Rewel Hingga Tidur di Saung Bagian Atas
Suasana keramaian Pantai Sambolo 2 Anyer pada puncak arus balik Lebaran 2022, Banten, Jumat (6/7/2022). Ilustrasi. Foto: ANTARA/Putu Indah Savitri

Merasa tidak ingin rugi karena sudah menerobos kemacetan selama 6 jam, salah seorang pengunjung pantai bernama Muhammad Rifki bersama istri dan seorang buah hatinya memutuskan untuk bermalam di Pantai Sambolo 2 Anyer.

Mencari Penginapan

Rifki mengatakan bahwa dirinya dan sang istri sama sekali tidak menyangka bahwa mereka akan terjebak kemacetan dengan durasi sekitar 6 jam.

Dia telah berangkat dari Kota Bekasi sejak pagi hari sebelum pukul 12.00 WIB, dan sampai di titik kemacetan pada sekitar pukul 15.00 WIB.

Tentunya, sebelum mencapai titik kemacetan, ia bersama keluarga menyempatkan diri untuk mampir ke beberapa pusat perbelanjaan guna membeli makan siang, camilan untuk bersantai di pantai, dan lain-lain.

Ketika terjebak oleh kemacetan, mulanya Rifki berpikir bahwa kemacetan tersebut tidak mungkin memakan durasi yang lama. Ia memperkirakan hanya akan memakan waktu satu hingga dua jam saja.

Akan tetapi, lambat laun ia menyadari bahwa kendaraannya tidak kunjung bergerak dan posisi kendaraannya tidak memungkinkan Rifki untuk keluar dan memutar balik. Mau tidak mau, kata dia, mereka harus berpasrah untuk terjebak di tengah kemacetan.

Ketika menyadari hari makin gelap, Rifki bersama istrinya mencari-cari hotel maupun penginapan terdekat karena mereka merasa tidak mungkin dapat kembali berkendara pulang menuju Kota Bekasi dengan situasi seperti ini.

Rifki bersama keluarga yang berwisata ke Pantai Anyer harus menembus macet berjam-jam. Selain itu, pengunjung ini terpaksa tidur di saung bagian atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News