Kisah Petani Buah Naga, Sempat Tertipu karena tak Bisa Baca Tulis, Kini...

Kisah Petani Buah Naga, Sempat Tertipu karena tak Bisa Baca Tulis, Kini...
Samirun, petani buah naga di Arso 14 Kabupaten Keerom saat memanen buah naga dengan menggunakan gunting di lahan buah naga yang terbentang seluas ½ hektar. Foto: Nur Said/Cepos/JPNN.com

Penasaran dengan budidaya buah Naga ini, Cenderawasih Pos, Selasa (30/8) lalu, berangkat menuju ke Arso 14 Kabupaten Keerom, yang jaraknya sekitar 50 km lebih dari Kota Jayapura. 

Untuk menuju lokasi budidaya ini, harus melewati jalan depan RS Kwaingga dan Polres Keerom di Arso Swakarsa lurus ke arah barat. 

Perjalanan tidak bisa cepat, karena selain jalan belubang, juga ada jembatan yang baru dibangun memasuki Arso 14.

Tidak sulit untuk menemukan lokasi budidaya buah naga ini, karena letaknya yang ada di pinggiran jalan.

Sebuah pondok berlantai dua, terlihat  di tengah hamparan ladang yang masihdibiarkan kosong. Sementara dibelakang pondok ini,  lahan seluas ½ hektar dengan ukuran 50 x 100 meter ini, terlihat berjajar rapi tanamanan buah naga merah dan pepaya california yang dibudidayakan di bagian depan. 

Bahkan, pagar pembatas juga tak luput dari tanaman buah naga. Beberapa pohon kelengkeng juga terlihat mulai dibudidayakan di lokasi ini. 

Saat masuk ke lokasi, tercium sedikit aroma aneh, yang ternyata berasal dari kotoran ternak yang ditumpuk di sudut pondok milik Samirun. 

Sejumlah batang pohon buah naga terikat rapi di atas tumpukan pasir, yang disiapkan untuk bibit.  

PARA  petani di daerah transmigrasi Kabupaten Keerom, Papua, khususnya di Arso 14 mulai getol budidaya buah naga. Cara tanam dan perawatan yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News