Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (1)

Sekolahkan Anak Tetangga dan Bangun Masjid

Kisah Petualangan Dedi, 'Robin Hood' dari Batam (1)
Polisi memborgol pelaku. Foto ilustrasi: dokumen JPNN.Com
"Zaman sekarang ini susah mencari orang seperti Pak Dedi. Kebaikan dan kedermawanannya kepada warga yang membutuhkan sangat luar biasa. Akses masuk menuju kampung ini maupun penerangan di makam warga, semua dibiayai oleh Pak Dedi," ujarnya.

Ketika kabar bahwa Dedi adalah perampok yang bikin heboh Batam, banyak warga yang tidak percaya. Mereka umumnya kaget. Sebab, yang mereka tahu tentang Dedi selama ini adalah sosok yang baik dan gemar membantu warga.

"Dia itu orangnya santun. Dua anak perempuan saya, yang SMP dan SD, dari pertama sampai sebelum kasus ini mencuat, dibantu penuh biaya sekolahnya," kata Salim, warga Melchem.

"Pernah anak saya kena demam berdarah, Pak Dedi yang langsung mengantar anak saya ke rumah sakit dan menanggung biayanya sampai sembuh. Semoga polisi bisa mempertimbangkan perbuatannya itu dengan perbuatan baiknya kepada warga sini," sambungnya.

Wartini, warga lainnya, mengakui bahwa Dedi adalah sosok yang baik. Setiap pekan dia mengumpulkan anak yatim dan memberikan santunan. "Saya berharap agar Pak Dedi tidak dihukum berat. Dia orangnya seperti Si Pitung di Betawi yang muncul lagi pada zaman ini," ujar perempuan paro baya asal Jakarta tersebut.

Dedi pun begitu tenang saat menjalani pemeriksaan di Polresta Barelang. Tak tampak sedikit pun raut wajah stres atau ketakutan. "Alhamdulillah saya sehat. Kondisi badan tak ada masalah, masih segar, saya tak merasa tertekan. Saya sudah biasa dihadapkan pada masalah seperti ini. Keluarga saya baik-baik saja," katanya saat menjawab pertanyaan Batam Pos.

Dedi punya empat anak hasil pernikahan dengan dua istri. Dia bercerai dari istri pertamanya beberapa tahun lalu. Mantan istri dan kedua anak Dedi kini tinggal di Palembang.

Terkait dengan dukungan warga kepadanya, Dedi menanggapi dengan ringan. Dia hanya tersenyum dan berkata: Amin. Dedi mengaku tidak pernah berkoar sering membantu warga. Dia juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa harta hasil merampok dipakai untuk membangun Masjid An Nur di kawasan Melchem.
 
"Saya tak pernah merasa membantu warga, apalagi sampai bangun masjid. Warga saja yang berlebihan," tuturnya.
 
Dedi ditangkap polisi karena menjadi otak pembobol beberapa rumah mewah di Batam. Dalam beraksi, dia tak sendiri. Dedi dibantu oleh tiga kawannya. Yakni, Bambang, 28; Rusli, 30; dan Suep. Hanya Suep yang saat ini masih buron.
 
Saat menjalankan aksi, Dedi mengaku hanya menjadi sopir dan memantau kondisi rumah target. Sebelumnya empat pelaku membuat rancangan yang matang, mulai cara masuk ke rumah sampai strategi kabur.
 
"Semua yang membuat Dedi sendiri. Sampai hal kecil tentang waktu dan hari eksekusinya pun, dia yang menentukan. Tiga hari sebelum beraksi, Dedi selalu turun langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mempelajari situasi dan kondisi rumah yang jadi target," ujar Kanit Jatanras Polresta Balerang Iptu Chrisman Panjaitan yang memimpin penangkapan dan penggerebekan pelaku.
 
Komplotan Dedi benar-benar jeli. Mereka mempelajari seluk-beluk rumah dan aktivitas penghuninya. Mulai kapan pemilik rumah keluar, bagaimana pengamanan di perumahan tersebut, akses keluar masuk, hingga kebiasaan pemilik rumah. Semua itu dipelajari selama tiga hari.
 
"Kami tak mungkin berani masuk rumah tersebut kalau tak mempelajari dulu. Waktu tiga hari untuk mengintai dan mempelajari itu belum tentu langsung kami eksekusi. Kalau memang situasi dan kondisinya tak memungkinkan, ya kami tidak lakukan. Bila merasa sudah yakin, baru kami bergerak," ungkap Dedi.
 
"Tak jarang pengintaian kami sampai seminggu, baru beraksi. Setiap beraksi, kami tak pernah lupa membawa satu linggis ukuran pendek. Itu wajib dibawa untuk mencongkel jendela dan pintu," sambungnya.
 
Sepak terjang Dedi dan komplotannya tidak hanya di Batas. Mereka juga go international. Sepak terjang kawanan perampok itu sampai Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong.  (*/bersambung/c10/ca)

Bak Robin Hood, tokoh legendaris dalam cerita rakyat Inggris, Dedi malang melintang sebagai perampok yang baik hati. Harta hasil kejahatan dia bagikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News