Kisah Pilu Bocah Bersisik Mirip Ular Asal Kalimantan, Bikin Nangis

C dirawat selama 15 hari di rumah sakit milik Pemprov Kalteng itu.
Mega juga sempat memberi C obat herbal. Namun, semua usaha itu belum berhasil.
Sejak saat itu, C tak pernah lagi mendapat obat-obatan, baik medis maupun herbal.
“Tak ada biaya, Pak,” ucap Mega sambil memegang anaknya yang tak pernah berhenti menggaruk badan karena gatal.
Saat C menginjak dua tahun, penyakit itu semakin menjadi-jadi. Penyakit itu menyerang wajah dan sekitar mata.
Mega mengaku tak tega melihat kondisi sang anak. Namun, dia tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan biaya.
Harapan Mega mengobati sang anak sempat menyala ketika ada pejabat yang berjanji memberi bantuan.
Sayangnya, ucapan pejabat tersebut ternyata jauh panggang dari api. (ram/nto/jos/jpnn)
PALANGKA RAYA – C tak bisa menikmati masa kecil dengan bahagia seperti rekan-rekannya. Bocah sepuluh tahun itu harus berdiam diri di rumah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota