Kisah Pilu di Balik Pernikahan 119 Cincin

Kisah Pilu di Balik Pernikahan 119 Cincin
Pasangan Jumain dan Ernawati saat akad nikah dengan 119 cincin, Minggu, 19 November lalu. Foto Fajar/JPNN.com

Wartawan FAJAR (Jawa Pos Group) bertemu dengan Kepala Desa Tarasu, Achmad Tang yang menceritakan tentang hadiah cincin untuk mempelai wanita. Pemberian hadiah dilakukan dalam prosesi "Mammatoa". Ini prosesi meminta restu mertua.

Hadiah cincin sebanyak 119 buah itu tidak diberikan oleh satu orang saja. Melainkan dari sanak keluarga mempelai pria. Ini ini tentunya menjadi utang bagi penerima.

Mengapa bisa? Menurut Achmad, apabila nantinya si pemberi cincin mengadakan acara, penerima juga akan memberikan hadiah yang sama. Meskipun hal itu tidak tersirat secara langsung.

"Menjadi tradisi dan 'gengsi'. Setidaknya ada beban bagi penerima," akunya.

Berbincang sekitar 20 menit mengenai budaya pernikahan adat Bugis, Achmad kemudian mengajak FAJAR ke rumah pengantin. Lokasinya tidak jauh, sekitar 300 meter dari kantor desa.

Sampai di sebuah gang, FAJAR berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Dan menaiki sebuah rumah panggung berwarna biru. Yah, inilah rumah mempelai perempuan, Erna.

Niat hati bertemu pengantin baru. Ternyata Erna tidak di kediamannya. Dia sudah kembali masuk bekerja di RS Pancaitana sebagai perawat kontrak.

Meski begitu, FAJAR tetap disambut hangat keluarga besar Erna. Mereka pun senang hati berbagi informasi.

Dia sempat galau saat dicampakkan sang pacar. Selama empat tahun menjalin kasih, harapannya sempat sirna kala pemuda yang dijadikan hatinya berlabuh pergi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News