Kisah Satu Keluarga Polisi yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Merpati
Anak Menangis dan Istri Murung sebelum Take Off jadi Firasat
Senin, 09 Mei 2011 – 08:08 WIB
Kenangan tentang sosok Teddy kemarin juga disampaikan beberapa teman dan anak buahnya di Polres Sorong. "Sehari sebelum berangkat ke Kaimana, almarhum bersama istri dan anaknya jalan-jalan seharian putar-putar di Sorong," kata salah seorang anggota Bhayangkari Polres Sorong kepada Radar Sorong (Jawa Pos Group) kemarin.
Dengan berlinang air mata, dia menceritakan detik-detik menjelang Teddy masuk ke pesawat pada Sabtu lalu (7/5) yang akan membawanya ke Kaimana. "Saat perpisahan, semua yang mengantar disalami hingga menangis dan bermaaf-maafan. Ketika akan naik pesawat, Abi menangis terus. Semula dia tidak mau naik pesawat. Karena jadwal keberangkatan sudah dipastikan dan harus berangkat, Abi dipaksa naik," paparnya.
Hal yang agak janggal sebelum tragedi itu juga dirasakan AKP Sulistiowati, teman Teddy. "Sebelum naik ke pesawat, saya melihat wajah Bu Irma (istri Teddy) murung. Padahal, biasanya dia selalu ceria," katanya.
Kalimat terakhir yang diingat para polwan saat mengantar Teddy di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Sabtu itu: "Di Kaimana itu enak. Kayaknya saya bakalan betah di Kaimana." (dilengkapi radar sorong/jpnn/c4/kum)
Semula AKP Teddy Effendi berniat memboyong istri dan anak semata wayangnya yang masih balita ke Kaimana, Papua Barat. Ternyata boyongan sekeluarga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor