Kisah SMK 1 Juarai Lomba Pidato dan Poster Design di Thailand dan Hongkong

Kisah SMK 1 Juarai Lomba Pidato dan Poster Design di Thailand dan Hongkong
Yahya dan Tania. Foto : Alfian / Batam Pos/ JPNN

Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan selain mendapat juara II di Hongkong April lalu, Ia juga meraih juara I lomba pidato Bahasa Inggris di Thailand. Topiknya berbeda-beda. Jika di Hongkong topiknya adalah   'Challenges and Opportunity to live as a Moslem in Minority Area' maka di Thailand topiknya 'The Important of Friends in our life'.

Di Thailand, selain sekolah dari Indonesia, Ia bersaing dengan puluhan siswa dari Thailand dan Malaysia. Tidak sedikit pun gerogi saat berpidato di depan ratusan akademisi dan peserta. Mudah bergaul di sekolah, dan banyak teman membuatnya gampang untuk bercerita mengenai pentingnya persahabatan atau pertemanan di dalam hidup.

"Kalau kita punya banyak teman, gampang saja bercerita. Intinya kita makhluk sosial yang memang harus hidup berdampingan." katanya.

Sementara di Hongkong, dirinya tidak bisa meraih juara I karena ia kesulitan menjelaskan mengenai tantangan dan kesempatan hidup muslim di sebuah daerah yang minoritas. Di sana hampir semua sekolah unggulan di Hongkong yang ikut sebagai peserta lomba.

"Sebagai warga Indonesia, Mayoritas Muslim. Jadi agak kesulitan kita menjelaskan. Tapi alhamdulillah, dapat juara II," katanya.

Kemampuan Bahasa Inggris Tania ini, tidak didapat begitu saja tetapi dengan kerja keras. Unik memang, di mana ia terdorong dan giat belajar bahasa Inggris setelah pernah mendapat nilai nol waktu Sekolah Dasar. Setelah itu, ia terus giat belajar siang malam.

"Waktu saya kelas IV SD, saya penah dapat nilai nol untuk pelajaran Bahasa Inggris. Saya malu waktu itu. Tapi sejak itu saya malah terdorong dan suka belajar bahasa Inggris. SMP kecintaan saya semakin menjadi. Sampai sekarang saya tetap suka," katanya.

Untuk berpidato, Tania mengaku sudah tidak canggung. Di mana sebelum ke luar negeri, ia sudah beberapa kali menjuarai lomba pidato bahasa Inggris di tingkat kota dan Propinsi. Dorongan dari keluarga dan pihak sekolah membuatnya semakin kuat.

SEMPAT mendapat nilai nol pelajaran Bahasa Inggris saat masih sekolah dasar tidak membuat Tania siswa SMK 1 Batam patah semangat. Yahya yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News