Kisah Sukses Rwanda, Negara Termiskin di Dunia Melawan COVID-19

Rwanda mencatat 314 kematian dalam penghitungan terakhir.
Pada bulan Desember lalu, jumlahnya sebenarnya hanya sepertiga dari angka tersebut, tetapi musim liburan telah membuat angka kasus naik dengan cepat.
Bandingkan dengan lebih dari setengah juta kematian di Amerika Serikat, yang juga hampir semua aspek pandemi telah dipolitisasi, mulai dari pemakaian masker sampai penanganan 'lockdown'.
Mengapa Rwanda, salah satu negara termiskin di dunia, yang memiliki sejarah genosida yang brutal, berhasil menangani COVID, sementara negara-negara yang kaya, seperti Amerika Serikat bahkan gagal menyelamatkan nyawa atau memicu teori konspirasi virus corona?
"Pengertian demokrasi Barat telah gagal total dan COVID adalah buktinya," kata Agnes Binagwaho, mantan menteri kesehatan Rwanda.
"Negara-negara di mana ada orang yang mengatakan tidak perlu menggunakan masker, itu adalah kebohongan. Mereka tahu itu, sains telah membuktikannya, tetapi mereka tetap mengatakannya karena kepentingan politik mereka, untuk egoisme mereka."
"Politik adalah senjata pembunuhnya.
"Demokrasi harus berpusat pada rakyat, bukan egosentris."
Dunia terperanjat ketika Amerika Serikat, gagal melindungi warganya dari COVID-19
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya