Kisah Tragis Anak yang Dikarungi Ayahnya dan Dibuang Hidup-hidup ke Sungai

Kisah Tragis Anak yang Dikarungi Ayahnya dan Dibuang Hidup-hidup ke Sungai
Penampakan dari luar rumah yang di dalamnya ada bilik sempit untuk tempat tinggal Ferdi Haryadi. Foto: Banten Pos/JPG

Sahiya, mertua Napik juga menceritakan hal yang tidak berbeda. Dia mengenang Ferdi yang lucu, terutama ketika dia mendapat uang kertas seribu rupiah. Dia senang sekali jika punya bergambar pahlawan yang memegang pedang itu.

Keceriaan dan keluguan Ferdi sirna seketika. Saat dia tidak lagi terlihat di sekitar rumah, tiba-tiba dia ditemukan mengambang di Sungai Teneng, Kecamatan Cinangka, 2 Oktober lalu. Usut punya usut, pelakunya adalah ayah dan adik kandungnya serta ibu tiri korban.

Baik ayah, ibu tiri, dan adik korban, semua mengaku kesal terhadap ulah Ferdi yang selama ini dianggap bikin resah warga sekitar. Korban juga disebut sering mengamuk di rumah.

"Saya kesal juga sama Ferdi, karena suka ngamuk aja di rumah. Malu sama teman-teman dan suka ganggu kalau lagi di rumah," kilah FA. (nal/ngo/sam/jpnn)

 


CILEGON - Kasus pembunuhan yang dilakukan Masriya Bin Darfi (50) terhadap anaknya sendiri, Ferdi Haryadi (21), dengan cara dikarungi dan dibuang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News