KKB Bantai 31 Pekerja di Papua, 24 Orang di Hari Pertama

Sementara itu, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa pada 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil Strada bermuatan BBM Solar milik PT Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Dikemudikan MS, mobil tersebut juga membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.
Selanjutnya pada 1 Desember pukul 02.00 WIT, tercatat dua mobil menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Kemudian pada 2 Desember, pukul 20.00 WIT 1 mobil Strada kembali ke Wamena dan berangkat lagi ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
Dari informasi yang didapat, satu mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya belum kembali ke Wamena.
Mendapat informasi tersebut, personel gabungan Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya AKP R.L. Tahapary langsung bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.
Saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah satu mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Personel gabungan TNI/Polri langsung diterjunkan untuk mengecek informasi tersebut.
"Didapati, 31 orang ditemukan tewas. 24 orang dibunuh hari pertama, delapan orang yang sempat menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh, tujuh orang MD dan satu orang belum ditemukan atau melarikan diri," kata Diaz. (cuy/dna/jpnn/jpc)
Peristiwa ini dilaporkan masyarakat Senin kemarin sekitar pukul 15.30 WIT. Namun, pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (2/12) lalu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi