KKB Sebar Propaganda, TNI Tegaskan tak Ada Penumpasan

KKB Sebar Propaganda, TNI Tegaskan tak Ada Penumpasan
MenhanRyamizard Ryacudu menyebut KKB pemberontakyang harus dihadapi TNI. Kopassus. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal membantah kabar yang menyebutkan adanya pengerahan personel TNI - Polri ke Nduga sehingga terjadi penumpasan di daerah sarang KKB (kelompok kriminal bersenjata) itu.

AM Kamal menegaskan, tidak ada penumpasan karena ini bukan operasi militer. Yang dilakukan Polri bersama TNI adalah murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan sasarannya jelas adalah para pelaku pembunuhan terhadap para pekerja jalan, yakni KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya dan kelompoknya kata Kamal telah membunuh puluhan pekerja dan menghambat pembangunan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Sasaran aparat Polri dan TNI adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Tidak ada namanya penumpasan atau siapa yang ditumpas, karena ini bukan operasi militer. Melainkan murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan," tegas Kamal.

Kamal mengimbau kepada para elite politik agar tidak asal bicara dan mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterimanya.

Senada dengan itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan semua pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom dan istilah zona tempur hanyalah upaya propaganda pihak KKB untuk berusaha menggiring opini publik guna memojokkan TNI-Polri dan seolah-olah TNI-Polri yang telah melakukan tindakan pelanggaran HAM.

Padahal KKB yang telah membantai puluhan warga sipil yang tidak berdosa, dimana apa yang dilakukan seakan-akan bukan suatu kesalahan dan ingin mencari pembenaran.

"Kami TNI memberikan ultimatum kepada KKSB, hanya punya dua pilihan segera menyerah atau kita selesaikan, ingat waktu terbatas," tegasnya.

Pihak TNI membantah kabar yang menyebutkan adanya pengerahan personel TNI - Polri ke Nduga sehingga terjadi penumpasan di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News