KKB Tembak Guru, Irjen Fakhiri: Puluhan Warga Minta Dievakuasi dari Beoga

KKB Tembak Guru, Irjen Fakhiri: Puluhan Warga Minta Dievakuasi dari Beoga
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (ANTARA/Evarianus Supar)

"Apabila kami bisa mengamankan parameter di sekitar Bandara Beoga, maka pasti kami akan bawa masyarakat yang ada di sana keluar dari wilayah itu," ungkap Irjen Fakhiri.

Pada pekan lalu, dua guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, tewas tertembak oleh KKB yang teridentifikasi merupakan kelompok Nau Waker alias Tidak Jadi Waker.

Guru Oktovianus Rayo (42) yang sudah bertugas 10 tahun di SD Kelmabet, Distrik Beoga ditembak KKB saat sedang menjaga kiosnya di kompleks perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga pada Kamis (8/4).

Istri almarhum Oktovianus diketahui merupakan guru yang bertugas di SMP Negeri 1 Beoga.

Almarhum Oktovianus terkena tembakan peluru dari jarak dekat mengenai rusuk hingga menembus perut.

Sehari kemudian, guru SMP Negeri 1 Beoga Yonathan Renden juga meregang nyawa setelah diberondong tembakan oleh KKB.

Saat itu Yonathan bersama Kepsek SMP Negeri 1 Beoga baru keluar dari rumah yang berada di ujung Bandara Beoga untuk mengambil terpal, hendak membungkus jenazah almarhum Oktovianus.

Almarhum Yonathan terkena tembakan peluru KKB di bagian dada kiri dan dada kanannya.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan sekitar 40 warga meminta segera dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak, karena merasa terancam keselamatannya pascapenembakan KKB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News