KKB Tembak Guru, Irjen Fakhiri: Puluhan Warga Minta Dievakuasi dari Beoga

jpnn.com, TIMIKA - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan sekitar 40 warga pendatang dari luar provinsi itu meminta segera dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak ke wilayah Timika.
Sebab, para warga merasa terancam keselamatannya setelah penembakan yang menewaskan dua orang guru yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pekan lalu.
Jenderal bintang dua itu menambahkan saat ini puluhan warga pendatang dari luar Papua itu berkumpul atau mengungsi di Kantor Koramil, dan sebagian lagi di Polsek Beoga.
Warga yang meminta segera dievakuasi itu sebagian merupakan guru-guru yang bertugas di Distrik Beoga.
Keluarga mereka dan warga lainnya selama ini mencari nafkah di wilayah itu dengan membuka kios bahan kebutuhan pokok maupun tukang ojek.
"Malam tadi saya mendapat informasi ada sekitar empat puluhan orang. Mudah-mudahan mereka bisa dievakuasi keluar dari sana," kata Irjen Fakhiri ditemui media di Timika, Senin (12/4).
Kapolda belum bisa memastikan kapan puluhan warga pendatang dari luar Papua itu bisa dievakuasi dari Beoga.
Hal itu, katanya, sangat bergantung pada kondisi keamanan di Bandara Beoga yang saat ini diketahui diganggu dengan keberadaan KKB.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan sekitar 40 warga meminta segera dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak, karena merasa terancam keselamatannya pascapenembakan KKB.
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi