Klaim Temukan Banyak Kecurangan, Desak Pencoblosan Ulang

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Gerakan Revolusi Mental (GRM) Subang, Yudha, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemungutan suara ulang karena menilai banyak kecurangan yang terjadi dalam pilpres 9 Juli lalu.
”Di antara pelanggaran dan kecurangan itu adanya praktek money politic, intimidasi, dan black campaign," kata Yudha dalam aksi solidaritas di Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (18/7).
Dia menuding KPU maupun Bawaslu diam dan melakukan pembiaran terhadap beragam kecurangan tersebut. Sehingga masyarakat dibuat bingung dan mudah diadu domba oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab.
"Dengan banyaknya anggaran untuk pemilu maka sangat disayangkan jika tidak mendapatkan out put yang ideal," jelasnya.
Dia mencontohkan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam proses pilpres seperti yang terjadi di Indramayu, Jawa Barat. Di sana penyelenggara pemilu membiarkan masyarakat memcoblos lebih dari satu kali.
"Kemudian di Cirebon para tim sukses menggunakan money politik dan melakukan intimidasi agar masyarakat memilih calon tertentu. Karena itu kami meminta dilakukan pemilihan ulang,” pungkasnya.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Gerakan Revolusi Mental (GRM) Subang, Yudha, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemungutan suara ulang karena menilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025