Klaster Corona Gubernur Kepri Bikin Seorang Dekan Kesal Sampai Dukung Class Action

Klaster Corona Gubernur Kepri Bikin Seorang Dekan Kesal Sampai Dukung Class Action
Gubernur Kepri Isdianto rapat dengan Rektor UMRAH dan jajarannya di Gedung Daerah Tanjungpinang sehari sebelum mengetahui dirinya positif COVID-19. Foto: ANTARA/Nikolas Panama

Rangkaian kegiatan lainnya seperti peninjau alat PCR di RSAL, pertemuan dengan pengurus desa, dan pertemuan dengan pejabat UMRAH.

Kegiatan-kegiatan itu diperkirakan melibatkan lebih dari seribu orang sehingga banyak orang yang kontak erat dengan Isdianto.

Orang-orang tersebut pun memeriksakan dirinya di posko yang dibangun di RSUP Kepri.

Gubernur Isdianto baru melakukan karantina mandiri setelah tahu dirinya positif COVID-19, sementara lebih dari seribu orang mengikuti kegiatannya.

"Rektor, termasuk saya dan belasan pejabat dan staf UMRAH diusap di RSUP Kepri. Kemudian karantina mandiri," katanya.

Permasalahan ini, menurut dia tidak sederhana, sehingga seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri.

"Seharusnya, mereka menjadi contoh dalam memutus rantai penularan, bukan malah sebaliknya, yang menyebabkan banyak orang dikarantina dan menunggu hasil swab selama berhari-hari," ujarnya.

Selama berhari-hari menunggu hasil usap, kata dia, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali menenangkan diri, dan berdoa. Pekerjaan di kampus pun menjadi terhambat akibat kondisi ini.

Menurut dekan ini, seharusnya Gubernur Kepri segera menjalani karantina, bukan ikut sejumlah acara seremonial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News