KLHK Apresiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale

KLHK Apresiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale
Le Minerale mendukung penuh upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah nasional. Foto: Le Minerale

jpnn.com, JAKARTA - Le Minerale bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) menggelar dialog lintas generasi bertajuk “Sejuk Bersama Untuk Lingkungan” dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Agus Justianto, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (Dirjen PHL) KLHK menuturkan selama lima dekade terakhir, pemerintah melakukan manajemen lingkungan hidup melalui sejumlah inisiatif.

“Posisi Indonesia di G20 semakin kuat, isu lingkungan yang diangkat oleh pemerintahan sejajar dengan hasil pertemuan pada G7. Diplomasi lingkungan melalui pengaturan norma yang kuat akan menjadi kekuatan Indonesia di dunia internasional," ujar Agus.

Namun, agar bisa menerapkan regulasi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan, masyarakat harus terus dilibatkan, karena hal ini bukan hanya urusan industri dan pebisnis.

"Konsep kebijakan yang telah dikembangkan oleh pemerintahan perlu diteruskan oleh kita, masyarakat Indonesia demi meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup tanah air,” tutur Agus.

Untuk melanjutkan berbagai inisiatif tersebut, KLHK RI terus mendorong upaya konservasi lingkungan melalui pelibatan industri serta masyarakat, utamanya generasi muda dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.

“Salah satu peran serta aktif swasta adalah dengan adanya Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale. Kami mengapresiasi gerakan ini sebagai salah satu langkah konkret dalam menerjemahkan solusi internasional ke solusi lokal," sebut Kepala Biro Humas KLHK RI, Nunu Anugrah.

Adapun tiga langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat telah dijabarkan melalui dialog hari ini, yaitu dengan memilah sampah, melakukan daur ulang, serta memilih kemasan plastik berukuran besar saat menggunakan plastik.

Sejauh ini, Le Minerale melakukan berbagai upaya untuk mendukung target Indonesia untuk mengurangi sampah produsen sebanyak 30% pada awal 2030.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News