KLHK Dorong Pembentukan Panel Etis Dunia di Konferensi Perubahan Iklim
Keberadaan panel etis dapat menyeimbangkan pendekatan ilmiah dengan pendekatan agama dan budaya dalam mengendalikan perubahan iklim.
"Perlukah panel etis perubahan iklim? Jawabannya perlu dan sangat mendesak, perubahan iklim itu yang utama diakibatkan krisis moral, penyelesaiannya adalah dengan pendekatan etis. Dalam Islam apa yang kita hadapi seperti dampak perubahan iklim adalah kerusakan "Alhasad" agama sudah menyatakannya," ujar Din Syamsuddin.
Din Syamsuddin menambahkan, jika kesalahan fatal umat manusia itu karena melihat alam ini sebagai obyek, seharusnya sebagai subyek, karena alam dan manusia sama-sama ciptaan Allah, maka dia harus diperlakukan sebagai subyek.
"Alam semesta juga punya unsur ilahiah, jadi manusia harus respek terhadap alam, harus memuliakan alam, seperti manusia respek terhadap manusia lainnya," imbuh Din Syamsuddin. (cuy/jpnn)
Indonesia berinisiatif untuk mendorong peran para tokoh agama dan tokoh budaya sebagai Panel Etis dunia yang diharapkan dapat berdiri sejajar dengan para ilmuwan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Pemprov Sumsel & Kedubes Kanada Berkolaborasi, Perkuat Penanganan Perubahan Iklim
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya
- Local Hero Pertamina Group Boyong 8 Penghargaan KLHK di Ajang Festival PPKL 2024
- Adaptasi Perubahan Iklim, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik