KLHK Dukung Langkah Danone - Aqua Kembangkan Smart Drop Box
Hasil pengelolaan sampah plastik ini kemudian dibawa ke industri daur ulang untuk diubah menjadi bahan baku produk baru.
Di antaranya tas belanja kain yang dapat menggantikan kantong plastik sekali pakai.
Dalam satu dekade terakhir, plastik menjadi bahan yang paling populer di dunia. Penggunaannya pun meningkat 20 kali lipat dalam 50 tahun terakhir.
Berdasarkan hasil riset Analisis Arus Sampah, Rantai Nilai dan Daur Ulang di Indonesia yang dilakukan oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI) pada 2017, diperkirakan sebanyak 1,3 juta ton sampah plastik mencemari lingkungan tiap tahunnya, termasuk yang ada di lautan.
Diprediksi pada 2050 akan lebih banyak jumlah sampah plastik di lautan daripada ikan yang hidup di dalamnya.
Padahal, sampah plastik bisa menjadi bahan baku produk lain jika didaur ulang.
Industri daur ulang plastik saat ini telah berkembang di Indonesia, terutama untuk jenis plastik yang memiliki nilai ekonomis seperti PET dan PP.
Tingkat daur ulang keduanya mencapai lebih dari 60 persen. Langkah awal dan terpenting dalam proses daur ulang adalah proses pengumpulan dan pemilahan yang bisa mencegah sampah plastik mencemari lingkungan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung langkah Danone-Aqua, Alfamart, Telkomsel, dan Smash meluncurkan smart drop box (SDB).
- Kolaborasi Pemerintah & Swasta dalam Meningkatkan Akses Air Minum Layak-Berkualitas
- Danone Indonesia Pelopor untuk Bermitra dengan Pemerintah dalam Mengelola Air Berkelanjutan
- Pakar Komunikasi Tanggapi Soal Artikel Iklan Aqua: Ada Penggorengan ke Arah Persaingan Usaha
- Perusahaan Air Mineral Ini Catut Nama Tokoh Islam, PWNU DKI Merespons
- Ternyata Ini Produk AMDK Pilihan Sultan Andara dan Keluarga
- Saset Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya