KLHK Mengklarifikasi Foto Satelit NASA Menggambarkan Kegundulan Hutan Papua

KLHK Mengklarifikasi Foto Satelit NASA Menggambarkan Kegundulan Hutan Papua
Foto klarifikasi KLHK soal foto satelit NASA yang menggambarkan kegundulan hutan Papua. (Dok KLHK)

KLHK menggarisbawahi bahwa deforestasi di konsesi sawit PT. Dongin Prabhawa mulai dilakukan oleh pihak perusahaan pada tahun 2011, dua tahun setelah pelepasan kawasan hutan untuk pembangunan sawit tersebut yang diberikan pada awal Oktober 2009.

Pergerakan deforestasi tersebut terus meluas pada 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2016.

Secara umum, luasan deforestasi tidak mengalami pergerakan lagi berdasarkan foto satelit 2017 hingga 2020. Pergerakan deforestasi tersebut, dapat diperiksa secara mudah melalui Google Earth pada fitur data tahunan.

“Tentu tidak relevan untuk menyimpulkan seolah-olah wajah hutan Papua telah gundul akibat deforestasi di konsesi sawit tersebut, yang hanya ditunjukkan oleh dua foto liputan satelit 2001 dan 2019 di konsesi sawit itu, mengingat luas izin konsesi yang diberikan di era Presiden SBY tersebut adalah seluas setengah DKI Jakarta,” sebagaimana bunyi siaran pers KLHK, Minggu (14/11).

Luas Provinsi Papua setara sekitar 472 kali lipat luas DKI Jakarta. Hampir 70 persen hutan Papua berada dalam peta moratorium permanen.

Sementara itu, hampir seluruh pelepasan kawasan hutan di Papua dan Papua Barat untuk sawit diberikan oleh era pemerintahan sebelumnya (2005-2014).

Data satelit juga menunjukkan hampir seluruh deforestasi untuk sawit di Papua dan Papua Barat terjadi pada areal-areal perizinan sawit yang diberikan oleh era pemerintahan sebelumnya.  

Sehingga tidak benar bahwa kesalahan deforestasi dimaksud seperti direkayasa data seolah di era Presiden Jokowi. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


KLHK merespons foto satelit NASA yang menggambarkan kegundulan hutan Papua. KLHK juga memastikan pelepasan kawasan hutan untuk sawit itu terjadi di era pemerintahan sebelum Presiden Jokowi.


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News