KNKT Sebut Sriwijaya Air SJ182 Sempat Bermasalah, Ini Laporan Lengkapnya

KNKT Sebut Sriwijaya Air SJ182 Sempat Bermasalah, Ini Laporan Lengkapnya
Puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 dievakuasi ke Dermaga JICT 2, Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pukul 14.39 WIB, ketika melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat, pesawat mulai berbelok ke kiri. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap.

"ATC memberikan instruksi untuk naik ke ketinggian 13 ribu kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39 WIB. Ini adalah komunikasi terakhir dari SJY-182," kata dia.

Pukul 14.40 WIB, FDR merekam ketinggian tertinggi Pesawat SJY-182, yaitu 10.900 kaki.

Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif ketika arah pesawat di 016 derajat. Sikap pesawat posisi naik, dan pesawat miring ke kiri. Lalu, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang, sedangkan yang kanan tetap.

"Pukul 14.40 WIB, FDR mencatat autothrottie tidak aktif (disengage) dan sikap pesawat menunduk (pitch down) Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," jelas dia.

Soerjanto menjelaskan, data radar cuaca pukul 14.38 WIB dari Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa jalur penerbangan SJY-182 tidak melintasi area awan signifikan.

"Terkait dengan perawatan pesawat udara, investasi menemukan ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya (Deferred Mamtenance Item/DMI) sejak 25 Desember 2020. Penundaan perbaikan adalah hal yang sesuai dengan ketantuan pemberangkatan di penerbangan. Perbaikan yang ditunda wajib memenuhi panduan Minum Equipment List (MEL)," kata dia.

Pada 25 Desember 2020 ditemukan penunjuk kecepatan (Mach/Airspeed Indicator) di sisi sebelah kanan rusak. Perbaikan yang dilakukan belum berhasil dan dimasukkan ke dalam daftar penundaan perbakan kategori C.

KNKT merilis laporan awal investigasi kecelakaan Sriwijaya Air SJ182. Lumayan menegangkan membacanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News