Koalisi Oposisi Kian Longgar Sepeninggal Anwar

Koalisi Oposisi Kian Longgar Sepeninggal Anwar
Anwar Ibrahim. FOTO: ist

''Ini (pimpinan PR) adalah posisi pemimpin sebagai representasi atas keputusan kolektif koalisi. Jadi, tidak perlu memperebutkannya,'' ujar anggota parlemen Shah Alam, Selangor, tersebut. 

Beberapa pengamat mengungkapkan, sangat mungkin pengganti Anwar berasal dari PKR. Sebab, sebelumnya dua partai lainnya, yaitu DAP dan PAS, beberapa waktu lalu cekcok terkait dengan penerapan hukum syariah. PKR dianggap sebagai partai tengah di dalam koalisi PR. 

''Siapa yang memimpin PR adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab dan telah mengakibatkan banyak perpecahan bahkan sebelum putusan (penjara) Anwar dijatuhkan,'' ucap analis politik dari Universitas Nasional Taiwan Bridget Welsh. 

Jika PKR yang menjadi pilihan, ada dua nama yang mencuat ke permukaan, yaitu istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, dan Wakil Presiden PKR M. Azmin Ali yang merupakan orang dekat Anwar. 

Namun, Azmin menampik kemungkinan itu. Dia menyatakan masih banyak pemimpin lain yang lebih kompeten di koalisi PR daripada dirinya. ''Kami akan mendiskusikannya (pengganti Anwar, Red). Keputusan yang diambil nanti berdasar kesepakatan bersama semua pemimpin PR,'' ujarnya. Saat ditanya apakah dia akan menerima jika dirinya dinominasikan dalam rapat dan didukung semua pihak, Azmin tidak banyak menjawab. ''Kalian harus menunggu hasil pertemuannya terlebih dahulu,'' paparnya. 

Wan Azizah, tampaknya, juga tidak bakal memimpin PR. Sebab, beberapa saat setelah ayahnya dipenjara, anak-anak Anwar Ibrahim menegaskan bahwa ibu mereka tidak akan berada di garda terdepan lagi, melainkan lebih memilih di belakang panggung.

''Selama 17 tahun, Doktor Wan Azizah harus menghadapi tantangan sendirian. Saya percaya anak-anaknya sekarang sudah dewasa. Biarkan dia memiliki ruang. Menghadapi media tidaklah mudah meski sejauh ini baik-baik saja,'' jelas Nurul Izzah, putri Wan Azizah. 

Nurul dan saudara-saudaranya yang lain siap menanggung beban yang selama ini disangga dan diperjuangkan orang tuanya. Namun, tidak diketahui dengan pasti apakah salah satu dari anak Wan Azizah bakal maju menggantikan ayahnya sebagai pemimpin PR atau tidak. Memang nama Nurul sempat diperbincangkan untuk menjadi salah satu kandidat. Namun, ternyata dia dianggap masih terlalu muda kendati sosoknya dikenal dekat dengan rakyat. Di sisi lain, ada kekhawatiran jika Nurul muncul, bakal terjadi politik dinasti. (The Star/The Malay Mail Online/Malaysian Chinese News/Astroawani/Today Online/c23/sha)


Hanya dalam sepekan, Pakatan Rakyat (PR) kehilangan dua tokoh yang merekatkan mereka. Selepas Anwar Ibrahim dibui, Mursyidul Am PAS Datuk Nik Abdul


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News