Koin Untuk SBY Disebut Sebagai Dukungan Moril

Kotak Koin Hilang

Koin Untuk SBY Disebut Sebagai Dukungan Moril
Koin Untuk SBY Disebut Sebagai Dukungan Moril
Hal senada juga dijelaskan oleh Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi santoso. Ia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan anggota Komisi III DPR adalah sikap yang wajar dan bukan sebuah pelanggaran. “Saya rasa itu bagian dari kreatif teman-teman anggota DPR yang ada di lapangan.  Kita tidak akan melarang ataupun menegurnya jika ada yang ikut menyumbang di kotak tersebut,” ucapnya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Priyo yang juga menjabat salah satu Ketua DPP Partai Golkar juga tidak mempermasalahkan anggota DPR dari Golkar seperti Bambang Soesatyo, yang ikut dengan memasukkan koin untuk presiden. Menurutnya, anggota DPR sedang mengkritik secara halus terkait curhat Presiden SBY tentang gajinya yang tidak naik selama 7 tahun. “Maksudnya adalah sinyal sebagai bentuk menunjukkan ada satire, sindiran kepada kinerja pemerintah,” papar Priyo.

Namun demikian, Priyo sendiri menilai curhat Presiden SBY bukan karena ia meminta naik gaji. Namun hanya menyampaikan kondisi bahwa gajinya tidak naik-naik. “Saya berpandangan yang dimaksud presiden belum tentu curhat meminta kenaikan gaji, tapi lebih kepada ekspresi karena gajinya tidak naik,” tandasnya.

Sementara itu,  kotak kaca bertuliskan Koin Untuk Presiden yang baru satu hari berada di depan ruang masuk rapat komisi III pada pukul 12.00, kemarin sudah raib. Kotak tersebut hilang secara misterius.  INDOPOS pun menanyakan perihal keberadaan kotak tersebut kepada para staf yang berada di ruang pimpinan Komisi III yang letaknya tak jauh dari kotak tersebut berada, sebagian besar menyatakan tidak tahu. “Tidak tahu Mas. Tadi pagi sih saya masih lihat,” tuturnya.

JAKARTA - Anggota Komisi III dari Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding membantah tanggapan dari pihak Partai Demokrat yang menyatakan bahwa gerakan Koin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News