Kombatan ISIS Tak Keberatan Dicabut Kewarganegaraannya di Australia
"Saya tahu bahwa Australia telah melucuti kewarganegaraan saya. Tetapi saya tak memiliki kewarganegaraan lain," ujarnya.
Saat ditanya apakah terdakwa ingin menyampaikan sesuatu kepada petugas konsuler Australia yang hadir di persidangan, Prakash menjawab: "Tidak. Tak ada yang perlu saya katakan kepada mereka."
"Saya hanya ingin sampaikan bahwa saya tidak memiliki informasi tentang ISIS," tambahnya.
Keterangan Prakash di depan persidangan Turki ini disampaikan melalui video dari penjara di Gazientep, tak jauh dari Kota Kilis.
Terdakwa ditahan sejak ditangkap ketika masuk ke Turki dari Suriah pada November 2016.
Dia terancam hukuman penjara 15 tahun penjara jika terbukti sebagai anggota ISIS.
Dalam keterangannya di pengadilan, terdakwa membantah terlibat ISIS. "Saya bukan anggota ISIS atau anggota Al Qaeda, dan saya menyesal menjadi anggota," katanya.
Seusai sidang, pengacara Resat Davran yang ditunjuk untuk mendampingi terdakwa, mengaku telah menemuni kliennya itu pekan lalu.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat