Komentar Guruh Soekarnoputra soal Puisi Sukmawati
jpnn.com, JAKARTA - Guruh Soekarnoputra ikut mengomentari polemik puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul Ibu Indonesia.
Guruh Soekarnoputra mengajak masyarakat untuk melihat puisi tersebut secara bijaksana.
Pria kelahiran 13 Januari 1953 itu meminta siapa pun agar memandang puisi Sukmawati dengan kacamata yang positif, walaupun pemaknaan puisi dapat dikatakan bebas.
"Ya yang kita inginkan adalah kita semuanya berpikir jernih. Berpikir dan berbuat bijaksana dalam segala hal," ujar Guruh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/4).
Tidak dimungkiri, Guruh melihat berbagai respons positif maupun negatif yang ada di pemberitaan dan sosial media. Namun, dirinya menyatakan bahwa isi dari puisi Sukmawati tersebut tidak ada aspek dengan maksud menyinggung SARA.
"Ya saya melihat terjadi reaksi-reaksi. Itu kan akhirnya sangat relatif tergantung dari persepsi kita. Ya persepsi orang bermacam-macam," jelasnya.
"Kalau saya bisa mengerti isinya, maksudnya apa, saya bisa mengerti. Artinya bukan SARA," tambah Anggota Komisi Pendidikan DPR tersebut.
Belum lama ini, Guruh pun mengakui bahwa dirinya sempat bertemu dengan Sukmawati. Meski pertemuan itu bukan dalam hal mengonfirmasi masalah puisi, melainkan dalam kepentingan melayat.
Guruh Soekarnoputra mengajak semua kalangan untuk memaknai puisi Sukmawati Soekarnoputri secara bijak.
- Polisi Ungkap Alasan TikToker Bikin Konten Penistaan Agama
- Nidji Rilis Lagu Buang-Buang Waktu Karya Guruh Soekarnoputra
- Gelar Doa Bersama, AKBP Kurnia Setyawan Doakan Pemilu 2024 di Meranti Aman & Damai
- Literasi Digital Jadi Penangkal Hoaks & SARA pada Pemilu 2024
- Di Istana Tampaksiring, Sukmawati Sempat Sampaikan Harapan untuk Andika, Apa Itu?
- Ketum KNPI Ajak Pemuda Indonesia Berkonsolidasi untuk Mencegah Politik SARA