Komisi I DPR: Operasi TNI dan Polri di Nduga Harus Tepat Sasaran

Komisi I DPR: Operasi TNI dan Polri di Nduga Harus Tepat Sasaran
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas (kanan) saat bersama Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa di Mimika, Papua Tengah beberapa waktu lalu. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas berharap pihak TNI dan Polri yang melakukan operasi pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan tetap mengedepankan profesionalitas.

“Target dan sasaran yang dituju harus jelas tanpa mengorbankan masyarakt sipil,” ujar Yan Mandenas dalam keterangan tertulis pada Rabu (19/4).

Informasi yang diterimanya saat ini ada sejumlah masyarakat yang menjadi korban akibat operasi yang dilakukan.

Akibat ada korban dari masyarakat, menurut Yan, akan menimbulkan persoalan lain seperti balas dendam kepada pihak keamanan.

"Saya yakin kalau masih ada masyarakat yang menjadi korban maka persoalan akan semakin panjang dan tidak tuntas. Sebaiknya sasaran operasi harus jelas sesuai dengan target," ujar Yan.

Sejauh ini operasi yang dilakukan pihak TNI/Polri dinilainya tidak berhasil dan mampu menuntaskan masalah. Malah yang terjadi ada perlawan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang semakin gencar dilakukan.

Dia menyarankan semua elemen, lembaga maupun institusi negara harus meninggalkan egonya, kemudian duduk bersama mencari solusi guna mencapai sepakat demi kedamaian di Papua.

“Penanganan konflik di Papua bukan hanya ditangani di tingkat akar rumput, tetapi sesuai klaster masyarakat, generasi muda, tokoh masyarakat, tokoh agama, elite politik, pemerintah tingkat kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat,” katanya

Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas berharap pihak TNI dan Polri yang melakukan operasi pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News