Komisi II Heran Persoalan Honorer K2 tidak Kunjung Tuntas

Komisi II Heran Persoalan Honorer K2 tidak Kunjung Tuntas
Massa honorer K2 menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (30/10). Foto: Ricardo/ JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sareh Wiyono heran persoalan honorer K2 tidak pernah tuntas sampai sekarang. Sareh mengaku sangat kasihan sekali melihat nasib para honorer tersebut.

“Kalau saya lihat masalah honorer ini, ketika kami ke lapangan atau mau reses sangat kasihan mereka itu,” kata Sareh saat rapat kerja dengan MenPAN RB Syafruddin, BKN dan KASN di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (30/10).

Mantan ketua Pengadilan Tinggi Bandung, ini mengatakan para honorer itu sudah ada yang bekerja selama 15, 20, 25 hingga 35 tahun. Tapi, mereka tidak kunjung diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). “Kenapa persoalan tenaga honorer tidak terselesaikan? Harus diselesaikan,” ungkap Sareh.

Dia juga mempersoalkan penanganan K2 dengan skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Sareh mengatakan, para honorer K2 harus mengikuti tes menjadi CPNS.

Bagi yang tidak lulus persyaratan, mereka harus ikut tes lagi agar bisa diterima dengan skema PPPK. Lantas, kata Saleh, kalau tidak lulus lagi, bagaimana nasib para honorer ini.

“Saya minta yang tidak lolos ini seharusnya mereka diangkat sajalah, tidak masalah. Mereka sudah bekerja 15 tahun, 20 tahun. Ini harus menjadi pemikiran bersama,” katanya.

Lebih lanjut Sareh mengatakan pada 26 Oktober 2016, Komisi II DPR meminta kepada MenPAN dan RB agar melakukan pengangkatan kepada honorer K1 yang sudah memenuhi semua persyaratan.

Namun, kata dia, hal itu tidak terealisasi. “Ada ribuan K1 tidak diangkat. Tidak ada penjelasan kenapa tidak diangkat,” ungkap Sareh.

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sareh Wiyono heran persoalan honorer K2 tidak pernah tuntas sampai sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News