Komisi III DPR RI Dorong Polres Nganjuk Profesional Tangani Kasus Tawuran Pesilat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Bimantoro Wiyono mengaku sangat prihatin dengan maraknya tawuran para pesilat yang terjadi dalam seminggu terakhir di Kabupaten Nganjuk.
Atas dasar itu, dia mendorong pihak Kepolisian khususnya Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polres Nganjuk profesional dalam proses hukum kasus tersebut.
"Pihak polres dan Polda Jatim harus profesional tidak boleh berat sebelah atau hanya membela satu perguruan silat saja dalam proses penegakan hukum di kasus ini," kata Bimantoro dalam keterangannya, Jumat (27/1).
Politikus muda Gerindra asal Nganjuk itu berharap pihak penyidik harus tetap mengedepankan objektivitas ketika menetapkan para tersangka.
"Jangan sampai penegak hukum malah melanggar Hak Asasi Manusia dengan menetapkan tersangka dengan bukti permulaan yang kurang kuat," lanjutnya.
Dia juga mendukung dan mendorong pihak kepolisian lebih gencar melakukan program dan kegiatan upaya pencegahan.
Menurutnya, dengan melakukan pendekatan secara personal yang lebih humanis terhadap perguruan perguruan silat bisa menekan kasus tawuran serupa.
"Ini agar kasus tawuran seperti ini tidak kembali terjadi dan masyarakat mendapatkan jaminan rasa keamanan," pungkas Bimantoro.(mcr8/jpnn)
Anggota Komisi III DPR RI Bimantoro Wiyono mendorong pihak Kepolisian profesional dalam menangani kasus tawuran antarperguruan silat
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Sahroni kepada Kapolri: Calo Kenaikan Pangkat dan Mutasi Polri juga Harus Ditindak
- DPR Setujui Perpu Ciptaker Menjadi UU Meski 2 Fraksi Ini Menolak
- Sebut Judi Online seperti Narkoba, Sudding Sentil Kominfo dan Polri Agar Bergerak Cepat
- Uni Irma: Pembahasan RUU Kesehatan di Komisi IX Menepis Dugaan Kongkalikong
- Polisi Tangkap 8 Orang Buntut Tawuran di Unhas Makassar
- Sahroni: Restorative Justice Tidak Pantas untuk Penganiaya David Ozora