Komisi IV DPR Dukung Kementan Kembangkan Ternak Unggul Sapi Aceh

jpnn.com, ACEH - Komisi IV DPR memberikan perhatian dan dukungan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan ternak unggul sapi Aceh.
Anggota Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengatakan, mereka juga mendukung pengembangan hijauan pakan ternak yang berkualitas.
Hal ini dia disampaikan saat mendampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita ketika kunjungan kerja ke Aceh.
"Kami mendukung pengembangan sapi Aceh untuk terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, sehingga dapat berkontribusi dalam swasembada protein hewani di Indonesia,” kata Dedi.
Dia juga menyampaikan bahwa sapi Aceh terkenal karena dagingnya yang lezat, sedangkan sapinya sendiri memiliki penampilan yang manis, dan jantannya mantap.
Dedi Mulyadi juga berharap agar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yakni Balai Pembibitan Ternak Unggul - Hijauan Pakan Ternak (BPTU - HPT) Indrapuri dapat terus meningkatkan produksi dan populasi ternak unggul, serta peningkatan kualitas pakan.
Hal tersebut menurut dia penting dalam upaya meningkatkan populasi ternak yang berkualitas di Indonesia dan dapat mewujudkan swasembada protein hewani.
"Kunjungan kerja ke Aceh bertujuan untuk melihat langsung, sekaligus memonitor dan mengevaluasi sampai sejauh mana perkembangan sektor peternakan yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya terkait dengan program Ditjen PKH yang memiliki target meningkatkan populasi ternak sekaligus untuk mewujudkan swasembada protein hewani," ungkapnya.
Komisi IV DPR memberikan perhatian dan dukungan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan ternak unggul sapi Aceh.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar