Komisi IV Kecewa dengan Kinerja Dekin
Senin, 17 Mei 2010 – 13:33 WIB

Komisi IV Kecewa dengan Kinerja Dekin
JAKARTA - Komisi IV DPR RI mengaku kecewa dengan kinerja Dewan Kelautan Indonesia (Dekin). Dekin dinilai tidak ada gaungnya dan diam di tempat. Padahal menurut DPR, banyak masalah kelautan yang terjadi di Indonesia. Sebut saja antara lain pencemaran laut akibat kegiatan penambangan, illegal fishing, dan lain sebagainya. Anggota Komisi IV lainnya, Anton Sihombing, juga mempertanyakan maraknya kejahatan laut yang seolah tidak tersentuh oleh Dekin. Demikian juga monopoli perusahaan untuk usaha kelautan yang dilakukan PT Pelindo. "Saya lihat, PT Pelindo makin menguasai pelabuhan. Dekin harus bertindak terhadap masalah ini. Jangan dibiarkan," tegasnya.
"Di mana Dekin ketika masalah pencemaran laut oleh PT Freeport semakin besar? Dekin hanya untung besar di strukturnya saja, di mana anggotanya para menteri. Sementara kerjanya tidak ada," kata Markus Nari, anggota Komisi IV, dalam rapat kerja (raker) dengan Ketua Harian Dekin, Fadel Muhammad, Senin (17/5).
Kritikan serupa diungkapkan oleh Zaini Rahman. Dia meragukan kalau program kerja Ketua Harian Dekin untuk mengangkat sektor kelautan bisa tercapai. "Karena anggota Dekin yang didominasi para menteri, saya rasa Ketua Dekin jadi sulit melakukan koordinasi. Kalau menurut saya, fungsi Dekin harus diperjelas dan fokus pada kebijakan makro saja," cetusnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi IV DPR RI mengaku kecewa dengan kinerja Dewan Kelautan Indonesia (Dekin). Dekin dinilai tidak ada gaungnya dan diam di tempat. Padahal
BERITA TERKAIT
- Cerita Mudir BPKH Limited Sukses Menghadirkan Nasi Kotak Khas Indonesia untuk Jemaah Haji
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'