Komisi V DPR RI Ingatkan Potensi Tingginya Biaya Distribusi Panen Food Estate

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengingatkan Kementerian Pertanian (Kementan) pada potensi tingginya biaya logistik distribusi hasil panen lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menurutnya, Kementan harus memperhitungkan ongkos dari padi dipanen hingga tiba di Pulau Jawa.
"Karena umumnya pangsa terbesar pangan adalah Pulau Jawa," kata Sudin dalam RDP yang digelar Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Dia menyebut, berbeda dengan proyek lumbung pangan di Humbang Hasundutan, hasil panen itu dapat didistribusikan ke kota sekitar, seperti Aceh, Medan, dan Padang.
Sudin, berharap biaya logistik untuk distribusi gabah dari Kalimantan Tengah tidak lebih dari 25 persen, karena akan membuat harga berasnya menjadi mahal.
"Kalau bicara 10 persen masih wajar," kata Sudin.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan program food estate menjadi salah satu kegiatan priorirtas Kementerian Pertanian. Program ini dicanangkan mampu mewujudkan program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
"Target volume kegiatan untuk produksi padi seluas 2 juta hektare, jagung 1 juta hektare, kedelai 200 ribu hektare, dan pangan lokal 26.100 hektare," kata Syahrul.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengingatkan Kementerian Pertanian (Kementan) pada potensi tingginya biaya logistik distribusi hasil panen lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan