Komitmen Transisi Energi untuk Selamatkan Bumi

"Kenapa gas? Karena gas memang pilihan yang terbaik sebagai transisi energi, dari sisi pencemaran emisi minimal, dari sisi volume juga cukup banyak dan besar sumber daya gasnya, dan terakhir tentu lebuh murah dibandingkan yang lainnya," kata dia.
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo, mengatakan bumi memanas, dan masa depan bumi harus dijaga.
Adapun penyebab bumi memanas karena ada emisi gas rumah kaca.
"Kami ingin menyampaikan bahwa kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca dan PLN is fully committed exactly to do," ujarnya.
Adapun, Direktur dan CEO PT Medco Power Eka Satria, mengatakan transisi energi dan net zero emission sudah suatu keharusan.
"Tidak hanya harus karena memang dunia membutuhkan juga potensi bisnisnya sangat bagus. Energi transisi katanya memerlukan (investasi) US$ 1 triliun per tahun ultimatenya US$ 110 triliun dan itu potensi sangat besar," ujarnya.
Oleh karena itu, sambungnya, perusahaannya percaya harus ada transisi apalagi, potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar yakni 3.700 Giga Watt.
"Kami percaya ke depannya dengan potensi sebesar itu kita juga bisa menjadi negara yang bisa juga melakukan ekspor energi, tidak hanya itu saja, kebutuhan energi bersih yang dibutuhkan Indonesia untuk menjadikan Indonesia negara maju bisa tercapai," kata Eka.
Kebutuhan energi di Indonesia bakal terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang diprediksi mencapai 330 juta pada 2060.
- Pemprov Jateng: Transisi Energi Terbarukan Bukan Soal Sulit, Tetapi..
- SLB OneSubsea Buka Fasilitas Pengembangan Bawah Laut Baru di Balikpapan
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Peringati Hari Bumi, Telkom Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Energi Terbarukan
- Desa Mukti Sari Memanfaatkan Limbah Ternak untuk Kemandirian Energi