Komnas HAM Mengaku Ingin Melindungi Keluarga Brigadir J, dari Apa?

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam meminta publik tidak memandang negatif dengan tindakannya yang menutup sebagian informasi dalam bagan ketika menggelar konferensi pers.
Anam mengatakan penutupan sebagian informasi itu sudah disepakati antara Komnas HAM, Polri, dan pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Memang barang tersebut tidak kami buka secara keseluruhan karena untuk kepentingan tahapan-tahapan pendalaman kami," jelas dia saat dihubungi, Sabtu (30/7).
Anam menerangkan dalam bagan yang ditunjukkan dalam konferensi pers juga memuat data dan nomor telepon pihak terkait.
Termasuk pihak-pihak yang sudah diolah datanya dalam cell dump.
Cell dump merupakan teknik untuk menyelidiki keberadaan handphone dalam satu titik lokasi.
"Di dalam jejaring itu ada nomor-nomor telepon dan sebagainya, agar nomor-nomor telepon itu, khususnya, yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga itu tidak terpublikasi," kata dia.
Anam mengeklaim Komnas HAM, Jhonson Panjaitan selaku salah satu pengacara Brigadir J, dan Polri setuju untuk menyembunyikan data itu dari publik.
Komnas HAM bermaksud ingin melindungi keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI, Komnas HAM: Maksudnya Apa?
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara