Komunitas Difabel Diajak Melawan Informasi Hoaks

Komunitas Difabel Diajak Melawan Informasi Hoaks
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak komunitas difabel Aceh melawan informasi hoaks bersama-sama untuk menghindari dampak buruk akibat paparan isu-isu negatif yang marak di ruang digital. Foto dok. Kemenkominfo

"Biasanya hoaks itu tata bahasanya buruk, URL situs yang mencurigakan, dan lain-lain,” ujar Rizwansyah

Pada kesempatan yang sama, Zulvia selaku Koordinator Yayasan Sahabat Difabel Aceh menekankan masyarakat harus kritis saat mendapatkan suatu informasi.

Jika tidak akan mudah termakan oleh isu-isu negatif maupun hoaks yang beredar marak pada saat ini.

“Mengapa kami bisa percaya hoaks? Banyak di antara kita sering mengambil keputusan hanya dari judul, baca judulnya langsung merasa kalau isi berita sama seperti judul yang disampaikan, kemudian juga tidak mencari sumber yang lain,” tuturnya.

Zulvia menjelaskan adanya metode praktis yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menangkal informasi hoaks yaitu dengan cara D-A-C-K.

Gunakan cara D-A-C-K, dengarkan, apresiasi, cek-ricek dan klarifikasi. Informasi yang didapat didengarkan dahulu.

Setelah itu, kasih apresiasi untuk orang yang memberi informasi tersebut. Kemudian dicek lagi sumber dari informasinya.

"Nah, yang terakhir diklarifikasi bahwa setelah kami cek informasi itu termasuk hoaks atau bukan agar kita dan orang-orang di sekitar kita juga tidak terdampak informasi hoaks,” jelas Zulvia.

Komunitas difabel diajak Kementerian Komunikasi dan Informatika melawan informasi hoaks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News