Komunitas Eden yang Kontroversial setelah sang Pemimpin Bebas dari Penjara
Tuhan Marah kepada Wartawan karena Tak Datang saat Diundang
Rabu, 04 Mei 2011 – 08:08 WIB

Lia Eden.
Menurut Lia, tidak ada tata upacara yang dipatenkan untuk komunitas tersebut. Berdoa, lanjut dia, adalah berkomunikasi dengan Tuhan. Jadi, cara-caranya terserah kepada individu.
Bagaimana dengan sumber keuangan? Dia menjawab, ada delapan orang yang tercatat sebagai donatur mereka. Nah, delapan orang itu merupakan mantan anggota komunitas yang memutuskan untuk keluar. Setelah keluar, mereka kembali menjalankan agama yang sebelumnya dianut.
Tapi, delapan orang itu sudah berjanji untuk melakukan pensucian. Jadi, sedapat mungkin mereka tidak berbuat dosa, bahkan menjalankan agamanya dengan khusyuk. "Kami tidak sembarangan menerima sumbangan orang. Kami hanya menerima dari yang sudah ditentukan," ucapnya.
Saat ditanya jumlah uang yang dikirim para donatur itu setiap bulan, Lia mengelak menyebutkan nominal. "Yang penting kami berkecukupan," jawabnya.
Publik pernah terhenyak dengan aktivitas Komunitas Eden. Penyebabnya, Lia Aminudin, pemimpin komunitas itu, mengaku mendapat wahyu melalui Malaikat
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu