Komunitas Tintin Indonesia, Kumpulan Pencinta Komik Petualangan Tintin

Keliling Eropa-Tiongkok demi Melihat Lokasi dalam Komik

Komunitas Tintin Indonesia, Kumpulan Pencinta Komik Petualangan Tintin
PARA anggota Komunitas Tintin Indonesia Anthony Rizal, Berthold Sinaulan, dan Syaiful Bahri di Blitz Megaplex. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Syaiful Bahri tak mau kalah. Dia lebih total. Meski wajahnya tidak mirip Tintin, dia nekat memakai kilt (pakaian tradisional khas Skotlandia) lengkap dengan baret berkuncir merah. Sepatu bot hitam dan kaus kaki agak tinggi membuat dirinya semakin mirip tokoh bikinan komikus legendaris Herge tersebut.

 

Para pencinta Tintin tersebut tergabung dalam komunitas sejak 2003 melalui milis. Mereka dipertemukan oleh kesukaan terhadap komik petualangan itu. Acara nonton bareng di Blitz Megaplex tersebut merupakan salah satu kegiatan "kopi darat". Tak tanggung-tanggung, mereka mencarter satu studio berkapasitas tiga ratus tempat duduk.

 

Di dalam studio, para anggota tidak sekadar menonton. Sebelum film diputar tepat pukul 18.00, Koordinator Komunitas Tintin Indonesia Surjorimba membuka acara dengan menyampaikan sejarah komunitas. Mirip presentasi rapat, sejarah komunitas disampaikan dengan "slide" yang ditampilkan di layar bioskop.

 

Para anggota komunitas menganggap Tintin the movie sebagai berkah. Sebab, sudah lama mereka menanti film tersebut. "Ada pencinta Tintin yang menunggu sejak dua tahun lalu. Bahkan sejak sepuluh tahun lalu saat ada gosip Tintin mau dibikin movie. Sekarang semua sudah ada di depan kita," kata lelaki yang karib dipanggil Suryo itu lantas disambut tepuk tangan para hadirin yang memenuhi semua tempat duduk.

Penggemar komik Petualangan Tintin bisa berkumpul di komunitas ini. Bisa berdiskusi soal komik, koleksi action figure, hingga mengumpulkan edisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News