Kondisi Disabilitas tak Membuat Rubiatun Berhenti Bekerja Membuat Face Shield

Kondisi Disabilitas tak Membuat Rubiatun Berhenti Bekerja Membuat Face Shield
Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati mengerjakan face shield. Foto: Instagram

"Saya hanya ibu rumah tangga, kalau suami penjual es keliling. Anak satu sekolah di SD," tutur dia.

Untuk membuat face shield, Rubiatun mengaku senang karena merasa mendapat perhatian dari pemerintah. Menurutnya, kaum disabilitas bisa berperan sebagaimana orang normal lainnya.

"Kami berharap orang-orang seperti saya mendapat tempat yang layak seperti yang lainnya. Saya senang bisa mengerjakan pesanan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jadinya ada masukan buat keluarga," ungkapnya.

Ketua PPDI Kabupaten Pati, Suratno menuturkan bahwa pesanan face shield dari Pemerintah Provindi Jawa Tengah sebanyak 3500 biji. Masing-masing 2000 biji ukuran dewasa dan 1500 biji ukuran anak-anak.

"Total pesanan 3500 face shield, yakni 2000 untuk ukuran dewasa dan 1500 untuk anal-anak. Per biji harga kerja Rp 2750, untuk bahan sudah dari provinsi. Ini dikerjakan dua tim, dengan jumlah total 20 orang. Kalau anggota PPDI Pati sendiri ada sekitar 243 orang," paparnya.

Itu adalah kali kedua Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan PPDI Kabupaten Pati.

"Sebelumnya juga sudah pesan masker di sini sekitar 1500 masker. Nah, kali ini pesan lagi tapi face shield. Semoga ini bisa berlanjut," terangnya.

Sementara Kepala DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi menuturkan bahwa dari total 15.374 orang ada sekitar 561 orang (4%) diberdayakan untuk membuat face shield. Jumlah face shield yang diproduksi 2.252.500 biji.

Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia membuat face shield pesanan dari Pemprov Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News