Konferensi Haji Internasional, Fokus Masalah Inklusivitas dan Digitalisasi Layanan

Konferensi Haji Internasional, Fokus Masalah Inklusivitas dan Digitalisasi Layanan
Petinggi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Bank Indonesia usai menggelar Konferensi Haji Internasional ke-4 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/10) kemarin. Foto: dokumentasi BPKH

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Bank Indonesia menggelar Konferensi Haji Internasional ke-4 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/10) kemarin.

Tema yang dibahas untuk kegiatan kali ini adalah 'Digitalisasi dan Inklusivitas Ekosistem Haji'.

Kepala Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan hal yang fokus dibahas ialah masalah inklusivitas dan pengembangan digitalisasi layanan haji dan umrah.

“Ada dua topik yang dibahas antara lain inklusivitas dan digitalisasi dalam kebijakan tingkat tinggi, serta yang kedua penerapan praktis digitalisasi haji dan umrah," ucap Anggito dalam sambutannya, Sabtu (8/10).

Dia menyebutkan ada beberapa alasan inklusivitas dan pengembangan digitalisasi layanan haji dan umrah dijadikan isu utama.

Pertama, ibadah haji dan umrah berkaitan dengan rukun Islam, sehingga misi haji atau penyelenggara harus meningkatkan kualitas layanannya secara bertahap.

Layanan yang dimaksud meliputi aspek ritual, pengajaran dan pelatihan, serta pemberian fasilitas seperti penerbangan, akomodasi, dan katering yang disediakan oleh teknologi dan informasi (IT).

Alasan kedua, terdapat fakta bahwa layanan-layanan tersebut mencakup berbagai masalah di luar aspek keagamaan. Di antaranya adalah penyediaan visa, keamanan, aspek pariwisata, logistik, teknologi kesehatan, bisnis dan keuangan.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Bank Indonesia menggelar Konferensi Haji Internasional ke-4 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/10)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News