Konflik Lahan, Warga Kena Panah Beracun

Konflik Lahan Eks HGU PTPN 2 Sei Semayang Kembali Memanas

Konflik Lahan, Warga Kena Panah Beracun
Konflik Lahan, Warga Kena Panah Beracun
BINJAI-Konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang, tepatnya di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, kembali memanas. Pasalnya, tiga kubu yang terdiri dari PTPN 2 Sei Semayang, dan dua kubu warga tani terlibat bentrok di atas lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang tersebut, Sabtu (4/2), sekitar pukul 11.30 WIB.

Dalam bentrok fisik tersebut, puluhan anak panah beracun yang dilepaskan oleh salah satu kelompokpun beterbangan. Sehingga, Remi (22), seorang warga tani terluka di bagian bahu kirinya akibat terkena anak panah beracun tersebut. Untuk itu, Remi terpaksa dilarikan ke Klinik Lena, KM 18, Binjai Timur, guna mendapatkan perawatan.

Menurut keterangan Remi, saat terbaring di Klinik Lena, kepada Sumut Pos mengatakan, sebelum kejadian, ia dan puluhan warga tani lainnya ingin menanami batang ubi di atas lahan eks HGU PPN 2 Sei Semayang. "Kami berangkat dengan mengendarai mobil Pick Up BK 8631 BP yang mengangkut batang ubi, serta sejumlah sepeda motor. Namun, belum lagi sampai di lokasi lahan yang akan kami tuju. Kami terlebih dahulu bertemu dengan ratusan karyawan PTPN 2," ungkapnya.

Ratusan karyawan PTPN 2 itu, lanjutnya, datang menggunakan tiga mobil Cold Diesel warna putih, yang biasa diturunkan saat melakukan okupasi atau pembersihan tanaman warga tani di atas lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang itu. "Kami gak tahu apa tujuan karyawan PTPN 2 itu. Mungkin ingin melakukan okupasi, karena jumlah mereka terlihat begitu banyak. Bahkan, kami memilih untuk mundur dari pada berhadapan dengan mereka. Sebab, jumlah kami sudah kalah banyak," terang Remi.

BINJAI-Konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang, tepatnya di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, kembali memanas. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News