Kongres PSSI Ulangan Bisa Tetap Ricuh

30 Juni Batas FIFA, Presiden pun Diharapkan Turun Tangan

Kongres PSSI Ulangan Bisa Tetap Ricuh
DILIPUT - Sejumlah besar wartawan peliput Kongres PSSI 20 Mei di Hotel Sultan, Jakarta, meski hanya bisa menyimak dari luar ruangan. Foto: Dok. JPNN.
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan juga menyuarakan hal serupa. "Peran pemerintah sebagai mediator sangat penting dalam kondisi sekarang ini. Siapapun yang mengganggu jalannya kongres harus ditindak tegas oleh pemerintah," kata Rahmad.

Pelatih Persija Jakarta itu menyatakan, kesempatan kedua yang diberikan FIFA jangan disia-siakan. "FIFA semakin jelas dalam memberikan peringatannya. Jika kongres kembali gagal, maka langsung dikenai sanksi. Kita telah diberi kesempatan sekali lagi. Jangan sampai deadlock lagi," lanjutnya.

Sementara itu, Menpora Andi Mallaranggeng saat ditemui seusai pemeriksaan dirinya di KPK, mengaku sangat lega dengan keputusan FIFA yang tidak memberiksan sanksi kepada PSSI menyusul kisruh kongres PSSI 20 Mei lalu. "Kami sangat bersyukur FIFA tidak jadi memberikan sanksi," ucapnya lantas tersenyum. Menurutnya, seluruh bangsa Indonesia sangat berharap otoritas tertinggi sepak bola internasional itu tidak memberikan sanksi kepada Indonesia.

Untuk itu, Andi berharap, nantinya penyelenggara kongres bisa melaksanakan amanat yang diberikan FIFA dengan sebaik-baiknya. "Pokoknya akan kami dorong yang terbaik, agar tidak terjadi seperti yang lalu (kisruh kongres 20 Mei)," imbuhnya. (ali/kuh)

JAKARTA - FIFA akhirnya merilis keterangan resmi soal PSSI yang diberikan kesempatan terakhir untuk menggelar kongres paling lambat 30 Juni mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News