Konon Virus NeoCoV Menulari Manusia, Simak Penjelasan Ahli Kesehatan

Oleh karena itu, pemantauan perkembangan NeoCoV harus dilakukan oleh para ahli melalui perkembangan bukti ilmiah yang valid.
"Harus diketahui bahwa mungkin saja dari waktu ke waktu ada virus jenis baru. Ini sudah terjadi sejak dulu, tetapi sekarang karena pandemi COVID-19 maka semua orang jadi sangat memperhatikan itu," katanya.
Guru Besar Paru FKUI itu pun mengimbau masyarakat mengambil berita dari sumber yang dipercaya, atau mengonfirmasi pada sumber yang tepat.
"Jangan cepat mengambil kesimpulan yang mungkin keliru dan apalagi jangan sampai panik yang sama sekali tidak diperlukan," katanya.
Virus NeoCoV awalnya dilaporkan oleh ilmuan asal China. Virus baru itu disebut lebih ganas serta diklaim sebagai varian Covid-19 terbaru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kemunculan NeoCoV masih perlu diteliti lebih lanjut. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama, sebuah artikel menyebutkan mutasi NeoCoV berisiko menimbulkan masalah pada manusia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- 7 Menu Sarapan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
- Kawal PHTC Bidang Kesehatan, Wakil KSP Tinjau Layanan CKG di Kabupaten Lahat
- Center Of Excellence jadi Layanan Terbaru di Ciputra Hospital Citraraya
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine