Konsumsi Pertamax Naik, Premium Turun

Konsumsi Pertamax Naik, Premium Turun
Warga membeli pertamax di SPBU. Foto: Fedrik/dok.JPNN

Soal stok, Heppy mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Sampai akhir tahun 2014, Pertamina akan menambah persediaan pertamax sebanyak 20 persen. "Kalaupun konsumsinya naik sampai 100 persen, kami juga siap. Ini gairah pasar yang bagus," tuturnya.

Harga pertamax selama November ini memang cenderung menurun, seiring menurunnya harga minyak dunia. Namun harga pertamax di Indonesia berbeda-beda, tergantung tingkat konsumsi, biaya distribursi dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Heppy menjelaskan, semakin banyak konsumen yang sadar akan kualitas bahan bakar, maka tingkat konsumsinya juga akan meningkat.

Semakin ke timur daerahnya, maka biaya distribusi pertamax juga makin mahal, sehingga harga pertamax pun juga lebih mahal di wilayah NTB dan NTT dibanding di Jatim. Tarif PBBKB juga memengaruhi harga pertmax. Semakin tinggi tarifnya, maka harga pertamax di daerah tersebut juga lebih mahal dibanding daerah yang tarif pajaknya rendah.

"Misalnya PBBKB di Jatim yang 5 persen, tentu harga pertamax juga lebih murah dibanding di Bali yang PBBKB-nya 10 persen. Tapi faktor biaya distribusi juga menentukan. Misalnya harga pertamax di NTB dan NTT pasti lebih mahal dibanding di Bali, meskipun tarif PBBKB di dua wilayah itu lebih murah daripada di Bali," jelasnya. (rin)


SURABAYA - Naiknya harga BBM jenis premium akibat pengurangan subsidi membuat pertamax mulai lebih dilirik oleh konsumen. Sejak harga premium naik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News