Kontribusi Caleg Muda Jadi Perdebatan
Senin, 02 Februari 2009 – 09:09 WIB

KONTRIBUSI CALEG MUDA- Caleg PKS Rama Pratama, Caleg PPP Ahmad Wakil Kamal, Caleg PDI-P Budiman Sujatmiko menjadi pembicara dalam Uji Publik Visi Masa Depan Caleg Aktivis dan Kamu Muda di Jakarta, Minggu (1/2). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA – Menjelang pemilu legislatif kali ini, banyak caleg muda yang muncul. Beberapa dari mereka merupakan mantan aktivis yang dulu sering berdemonstrasi menentang Orde Baru. Kemarin caleg-caleg muda itu mengadu visi dan misi yang difasilitasi Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) dan Center for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS). Diskusi yang dilakukan di RM Koetaradja, Jakarta, itu khas semangat muda. Selain mengadu visi, masing-masing caleg saling meledek dan menyindir. Bahkan, masa lalu para caleg sebagai aktivis pun diungkit-ungkit.
Acara tersebut dihadiri enam caleg muda dari enam partai berbeda. Mereka adalah Rama Pratama (PKS), Budiman Sudjatmiko (PRD), Ahmad Wakil Kamal (PPP), Nova Riyanti Yusuf (PD), Iwan Dwi Laksono (PKB), dan Asep Supri (PAN). Kecuali Rama, mereka adalah caleg muda yang baru kali ini maju di pemilu legislatif.
Baca Juga:
Rama Pratama, misalnya. Sebagai incumbent, aktivis 98 itu dianggap tidak banyak memberikan kontribusi terhadap gerakan kaum muda. Padahal, dia sudah duduk di gedung DPR selama satu periode. Para audiens "menagih" komitmennya mengenai pengusutan tragedi Trisakti dan Semanggi. "Kami tidak melihat kontribusi nyata Bung Rama selama ini," serang Ahmad Wakil Kamal.
Baca Juga:
Caleg dari dapil XI Jatim (Madura) itu mengatakan, kesejahteraan warga Madura tidak banyak berubah. Padahal, kata dia, potensi pertanian Madura sangat besar. Mulai garam hingga tembakau. "Bahkan, di Madura ada 40 titik potensial tambang minyak. Saya yakin, potensi negeri Madura bisa bersaing dengan Jawa," tegasnya.
JAKARTA – Menjelang pemilu legislatif kali ini, banyak caleg muda yang muncul. Beberapa dari mereka merupakan mantan aktivis yang dulu sering
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026