Kontroversi Pajak Hiburan dan Jalan Tengah Gibran Rakabuming Raka
Oleh: Siti Adawiyah
Skema ini dapat dirancang secara bijak untuk memastikan bahwa insentif tersebut memberikan dukungan maksimal pada periode penyesuaian dan tidak merugikan target penerimaan negara dalam jangka panjang.
Kebijakan pajak yang tidak seimbang dapat merugikan sektor industri tertentu, terutama dalam konteks pariwisata.
Industri hiburan memiliki peran penting dalam menarik minat wisatawan, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi mendalam terkait dampak ekonomi dari peningkatan pajak hiburan ini.
Pemerintah harus mempertimbangkan keseimbangan antara mendapatkan pendapatan tambahan melalui pajak dan mendukung pertumbuhan sektor industri yang memiliki dampak positif pada perekonomian.
Melihat kebijakan yang diterapkan oleh negara-negara tetangga, penurunan tarif pajak dapat menjadi strategi yang lebih cerdas dalam menjaga daya saing industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebagai contoh, kita bisa merujuk pada kebijakan negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia yang malah menurunkan tarif pajaknya guna menarik minat wisatawan.
Penting untuk dicatat bahwa PBJT adalah pajak yang dibebankan kepada konsumen akhir atas konsumsi barang dan/atau jasa tertentu.
Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa peningkatan pajak hiburan seharusnya tidak memberatkan industri di daerah destinasi wisata seperti Solo dan Bali
- Jokowi Dikabarkan tak Diundang Rakernas V PDIP, Gibran Terkejut
- Gibran Berjanji Akan Terus Mengawal Pembangunan di Kota Solo
- RUU Penyiaran Jadi Topik Hangat, Gibran Ikut Berpendapat
- Gibran Tak Hadir Saat Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Kota Solo
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- Mendampingi Jokowi Kunker, Qodari: Saya Terkejut Saat Diajak