Kopi Ini Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat BRI KlasterkuHidupku

Setelah dipastikan bersih, biji kopi tersebut akan difermentasi dan dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang.
Nantinya, biji kopi yang sudah kering akan melewati proses pemanggangan selama beberapa jam. Setelah itu, proses tersebut akan lanjut ke penggilingan yang pada akhirnya menghasilkan bubuk kopi yang sudah siap kemas.
Berkualitas baik yang terus dipertahankan, kelompok ini berhasil memasarkan produk mereka hingga ke luar Papua dan bahkan bisa menyentuh pasar ekspor, seperti Korea Selatan dan Jepang.
Diketahui pula bahwa pada 2020 lalu, Kopi Ambaidiru sempat mengekspor sebanyak 1 ton kopi ke Korea Selatan.
Simeon juga menjelaskan bahwa omzet yang diperoleh dari produksi kopi ini bisa dikatakan cukup baik dan bisa membantu kesejahteraan para petani.
“Rata-rata omzet yang kami dapat berkisar Rp2-Rp5 juta per satu kali panen. Akan tetapi, ini kembali lagi ke jumlah panen dan kualitas kopi yang dihasilkan. Jika hasil panen bagus dan jumlahnya cukup banyak, maka omzet yang bisa diperoleh pun juga akan baik,” tuturnya
Pemberdayaan dan Pendampingan Dari BRI
Produksi kopi yang dilakukan Kelompok Usaha Rimba Kakupi Ambaidiru pun makin berkembang berkat dukungan pembinaan dan permodalan yang diberikan oleh BRI pada 2021.
Produksi kopi yang dilakukan Kelompok Usaha Rimba Kakupi Ambaidiru pun makin berkembang berkat dukungan pembinaan dan permodalan yang diberikan oleh BRI
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Waspada, Ini 3 Penyebab Perut Terasa Mual Setelah Minum Kopi
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Peringati Hari Kartini, PIKK PLN IP UBH Gelar Workshop Kembangkan Bisnis Kopi Rumahan