KOPMAS Beber Temuan Kesalahan Konsumsi Kental Manis oleh Masyarakat, Astaga!

KOPMAS Beber Temuan Kesalahan Konsumsi Kental Manis oleh Masyarakat, Astaga!
Ki-Ka: Pengamat Sosial dari UI Devie Rahmawati, dokter spesialis anak dr. Agnes Tri Harjaningrum,  MSc., Sp.A., Sekjen KOPMAS Yuli Supriaty. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Perlindungani Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) telah mengumpulkan banyak temuan lapangan mengenai kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat, terutama pada balita dan anak-anak. 

Selain alasan harga produk kental manis yang ekonomis serta tersedia dalam kemasan sachet, pada umumnya masyarakat mengaku tidak paham alasan kental manis tidak baik diberikan sebagai susu untuk anak. 

"Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi gizi belum menjangkau masyarakat secara luas," kata Sekjen KOPMAS Yuli Supriaty dalam diskusi media bertajuk “Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial” di Jakarta, Selasa (14/2).

Selain itu, ujarnya, transparansi kandungan gula dalam produk kental manis minim.

Produsen juga tidak melakukan edukasi kandungan produk serta marketing dan promosi produk yang hingga saat ini masih kerap menyasar ibu dan balita.  

Yuli memaparkan hasil temuan timnya di lapangan seputar konsumsi kental manis sebagai susu pengganti untuk anak. 

Selama ini saat tim KOPMAS terjun langsung ke lapangan pada 2020 - 2022, mereka menemukan banyak masyarakat terutama orang tua yang masih memberikan kental manis sebagai pengganti susu untuk anaknya. 

"Hal ini sangat kami sayangkan dan ini menandakan masih minimnya tingkat edukasi dan literasi di kalangan masyarakat hingga kurangnya akses informasi bagi masyarakat," ucapnya.

KOPMAS beber temuan kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat terutama anak-anak dan bayi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News