KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini

Sayangnya, banyak sekretariat organisasi yang masih mengabaikan aspek ini, dan ini adalah masalah serius yang harus segera diperbaiki.
Keengganan untuk membuat sekretariat yang ramah perempuan dan anak menunjukkan ketidakpedulian terhadap hak asasi manusia.
"Di organisasi kami, KOPRI, kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa sekretariat organisasi kami tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga menjadi ruang yang aman bagi perempuan dan anak," kata Wulan.
Dia pun menegaskan sekretariat organisasi harus menjadi tempat yang membanggakan, tempat di mana perempuan merasa dihargai, dihormati, dan dilindungi.
"Tidak ada lagi ruang untuk budaya kekerasan, pelecehan, atau marginalisasi. Kita harus menciptakan lingkungan yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis," tandasnya.
Ruang Aman di Kampus, Pemerintahan, dan Dunia Usaha: Tanggung Jawab Bersama
Ruang aman bagi perempuan dan anak tidak hanya menjadi kewajiban bagi organisasi mahasiswa, tetapi juga di seluruh sektor publik dan swasta.
Kampus sebagai lembaga pendidikan, harus menjadi tempat yang benar-benar aman bagi mahasiswa perempuan dan anak-anak.
Ketua KOPRI PB PMII Wulan Sari menekankan pentingnya menciptakan ruang aman yang inklusif dan bebas dari kekerasan bagi perempuan dan anak di tempat-tempat ini
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Sumber Zat Besi dari Brokoli Sangat Penting bagi Perkembangan Anak