KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini

Faktanya, angka kekerasan seksual di kampus-kampus Indonesia masih cukup tinggi, meskipun telah ada berbagai kebijakan yang diklaim untuk menangani isu ini.
Hal yang sama berlaku untuk sektor pemerintahan dan dunia usaha.
Meski sudah banyak perusahaan yang mengklaim menerapkan kebijakan perlindungan terhadap perempuan, kenyataan di lapangan sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Menurutnya, banyak perempuan dan anak yang masih terpaksa menghadapi diskriminasi dan pelecehan dalam lingkungan kerja mereka.
“Kita tidak bisa menunggu kondisi ini membaik dengan sendirinya," tegasnya kembali.
Karena itu, lanjut Wulan, KOPRI mendorong agar kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak diterapkan secara konsisten dan dipantau secara ketat.
"Kita harus menciptakan kebijakan yang memprioritaskan keselamatan, bukan hanya kesetaraan semata,” terangnya.
Menurut data yang dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), perempuan di seluruh dunia masih terlibat dalam pekerjaan yang tidak aman dan penuh pelecehan.
Lebih dari itu, mereka juga sering kali tidak mendapatkan perlindungan yang memadai jika mengalami kekerasan atau pelecehan di tempat kerja.
Ketua KOPRI PB PMII Wulan Sari menekankan pentingnya menciptakan ruang aman yang inklusif dan bebas dari kekerasan bagi perempuan dan anak di tempat-tempat ini
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Sumber Zat Besi dari Brokoli Sangat Penting bagi Perkembangan Anak