Korban First Travel Dijanjikan Berangkat Akhir Tahun

Korban First Travel Dijanjikan Berangkat Akhir Tahun
Sejumlah korban kasus penipuan First Travel saat mendatangi Komisi VIII dan Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Sejumlah warga Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, menjadi korban penipuan biro perjalanan First Travel.

Mereka berharap perusahaan milik Andika Surachman itu tetap bertanggung jawab untuk memberangkatkan mereka menjalankan ibadah umrah.

Penelusuran Radar Sampit (Jawa Pos Group), setidaknya ada delapan orang yang telah mendaftar umrah lewat First Travel.

Satu orang warga Palangka Raya dan tujuh warga Sampit. Mereka mendaftar sejak tahun 2016 lalu dan dijanjikan berangkat April, namun ditunda hingga akhir tahun ini.

Adi, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang mengungkapkan, keluarganya mendaftar umrah lewat agen First Travel di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pihaknya tergiur biaya pendaftaran yang murah, yakni senilai Rp 17 juta per orang.

”Sudah lunas semua setor, sekitar Rp 17 juta per orang,” kata Adi.

Mereka sebelumnya yakin, karena sudah ada kerabat lain yang pernah berangkat dua kali umrah. Namun, setelah mencuat kabar dugaan penipuan itu, mereka cemas.

Sejumlah warga Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, menjadi korban penipuan biro perjalanan First Travel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News