Korban Keracunan Ikan Tongkol di Jember 350 Orang, Apa Penyebabnya?

Korban Keracunan Ikan Tongkol di Jember 350 Orang, Apa Penyebabnya?
Warga Kecamatan Arjasa, Jember, korban keracunan ikan tongkol mengeluh merasa pusing, mual dan muntah. Foto: ANTARA/ Zumrotun Solichah

jpnn.com, JEMBER - Jumlah warga yang menjadi korban keracunan ikan tongkol saat pergantian malam tahun baru di Kabupaten Jember, Jawa Timur bertambah.

Data Dinas Kesehatan Jember hingga Jumat (3/1) menyebutkan, jumlah korban sudah mencapai 350 orang, dari sebelum 250 orang.

Diprediksi jumlah korban terus bertambah seiring dengan pendataan yang terus dilakukan oleh petugas Dinkes setempat.

"Total kasus keracunan ikan tongkol mencapai 350 orang dengan rincian laporan dari Puskesmas sebanyak 332 orang, klinik sebanyak 10 orang, dan rumah sakit sebanyak delapan orang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini di Jember.

Dyah mengatakan, peningkatan jumlah kasus tersebut bukan dari kasus keracunan ikan tongkol yang baru. namun kasus tersebut baru dilaporkan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas di lapangan.

"Pada saat penyelidikan epidemiologi, petugas menanyakan kepada korban atau keluarganya tentang siapa saja orang yang makan bersama ikan tongkol, selanjutnya dikembangkan pencarian terhadap orang-orang yang makan ikan tongkol itu," tuturnya.

Dijelaskan, tidak semua orang yang makan ikan tongkol merasakan sakit seperti mual, muntah, pusing dan gatal-gatal. Namun korban yang mengalami keracunan 100 persen setelah mengonsumsi ikan tongkol.

"Tujuan pengembangan kasus itu adalah untuk memastikan orang yang telah mengonsumsi ikan tongkol diketahui kondisinya, sehingga bila menderita sakit harus segera mendapat pertolongan dan korban yang dirawat di Puskesmas tidak akan dipungut biaya alias gratis," katanya.

Hingga Jumat kemarin, jumlah warga yang menjadi korban keracunan ikan tongkol di Kabupaten Jember mencapai 350 orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News