Korda Honorer K2: Perang Saudara Sudah Dimulai, Menyedihkan
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Jember Susiyanto mengungkapkan, perbedaan pendapat mengenai status PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) makin meruncing. Bahkan grup forum honorer K2 kini jadi saling melempar kritik dan hujatan.
"Suasana honorer K2 saat ini sudah enggak kondusif. Sepertinya perang saudara sudah dimulai, menyedihkan sekali," ungkap Susiyanto kepada JPNN.com, Senin (20/7).
Dia mengaku mendapatkan banyak hujatan karena berseberangan dengan sikap Koordinator Wilayah PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono. Lantaran memperjuangkan status PPPK.
"Saya diserang di grup oleh kawan-kawan karena melawan statement Korwil PHK2I. beliau. Saya hanya ikuti alur dan aturan main yang ada," ujarnya.
Seharusnya, kata Susiyanto, Korwil PHK2I tidak menyulut api dengan statement-nya yang menyudutkan honorer K2 yang lulus PPPK. Dengan begitu perjuangan tetap lanjut dan forum solid.
"Lah kalau sudah begini hancur semua sudah. Kayak anak kecil, rebutan mainan," cetusnya.
Sejujurnya kata Susiyanto, honorer K2 di Jember sangat menderita. Mereka digaji Rp 250 ribu per bulan. Itu pun dibayar 3 bulan sekali.
Itu sebabnya, begitu ada rekrutmen PPPK pada Februari 2019, honorer K2 Kabupaten Jember ikut tes. Tujuannya ingin mengubah nasib.
Kini suasana dan komunikasi antara sesama honorer K2 memburuk karena ada perbedaan pendapat status PPPK.
- 846 PPPK 2023 Batanghari Terima SK, Muhammad Fadhil Arief Berpesan Begini
- Apa Kabar RPP Manajemen ASN? Honorer & PPPK Ajukan 5 Tuntutan
- 389 PPPK 2023 Terima SK, Semuanya Tenaga Kesehatan
- PPPK Punya Hak & Tanggung Jawab sama dengan PNS, tetapi Bedanya Jelas
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Menteri Anas Singgung Lagi PPPK Part Time, 20% Jatah Guru Swasta